Sejarah Avenged Sevenfold
metalcore yang awalnya adalah genre mereka, berubah menjadi alternative rock karena suatu alasan, yaitu karena rumor yang beredar mengatakan hal ini dikarenakan sang vokalis, M.Shadows harus menjalani operasi akibat pita suaranya yang sobek akibat melakukan scream yang terlalu keras pada sebuah konser. Namun dalam setiap kesempatan wawancara, Avenged Sevenfold sering menyangkal kebenaran rumor ini. Perubahan aliran yang mereka lakukan lebih dikarenakan mereka menyenangi melakukan eksperimental dalam bermusik dan ingin melakukan evolusi dalam gaya dan aliran bermusik mereka. Avenged Sevenfold memiliki lambang kelelawar bersayap atau yang sering kita tahu bernama "Deathbat". Lambang band A7X tersebut dirancang oleh teman sekolah mereka yang bernama Micah Montague. Kalau The Fallen lihat di semua album mereka terdapat Deathbat di dalamnya. Dan para personil A7X contohnya Zacky dan M.Shadows mentato diri mereka salah satunya dengan gambar Deathbat.
Album pertama A7X yang berjudul Sounding the Seventh Trumpet yang masih bergenre metalcore dirilis saat para personil A7X saat itu berumur 18 tahun dengan label Good Life Recording, tetapi setelah sang gitaris baru yang saya anggap kalian yang para fans semua pasti tahu namanya, yaitu Synyster Gates, Avenged Sevenfold merilis kembali album mereka dengan label Hopeless Records, Lagu “To End The Rapture” juga direkam ulang, kali ini ditambahkan dengan permainan gitar Synyster Gates. Dan akhirnya dirilis pada bulan juli 2001. Walaupun yang bermain bass dalam rekaman pembentukan album adalah Justin Sane, namun pemain bass yang tertera dalam CD skin adalah Daemon Ash. Hal ini dikarenakan sesaat sebelum proses mixing album tersebut, Justin Sane dikeluarkan dari band dan digantikan Johnny Christ. Sampai saat ini belum diketahui penyebab terusirnya Justin Sane dari band tersebut. Kalau fans pada belum tau fotonya nih saya kasih lihat.
Pada tahun 2003, mereka pun merilis full-length album kedua mereka yang bertajuk Waking The Fallen. Album ini terjual sebanyak 175.000 copy di Amerika Serikat dan mencapai peringkat 12 di dalam Independent Album Chart di Amerika Serikat.
Pada tahun 2007, mereka pun kembali megeluarkan album baru yang bertajuk Avenged Sevenfold. Dalam debutnya di Amerika Serikat, album ini menempati posisi ke empat dalam Billboard 200. Album ini terjual sebanyak 94.000 copy di Amerika Serikut dalam kurun waktu satu minggu setelah perilisannya. Awal Agustus 2007, mereka menjalani tur Asia Pasifik mereka, A7X pun sempat mampir ke Indonesia, bagi fans yang tek dapat menyempatkan diri melihat konser tersebut jangan berkecil hati, A7X akan datang di lain waktu. Avenged Sevenfold memainkan lagu mereka pertama kali di depan publik. Lagu yang berjudul Almost Easy tersebut mendapat sambutan hangat dari penggemar di seluruh dunia. Ketika itu band punk Jogjakarta Endang Soekamti didaulat menjadi band pembuka.
Tahun 2008, mereka berpartisipasi sebagai headliners di tour Taste of Chaos bersama dengan Bullet For My Valentine, Atreyu, Blessthefall dan Idiot Pilot. Ketika tour, mereka merekam sebuah DVD yang mengandung 6 lagu baru mereka.
Dan di tahun 2008, mereka merilis sebuah album yang berisi rekaman live concert mereka diLong Beach, California yang bertajuk Live in the LBC & Diamonds in the Rough.
Pada tahun 2009 pun Avenged Sevenfold menerima berita duka atas kematian The rev sang Drummer. Duka yang mendalam bagi keluarga, sahabat, dan jutaan penggemarnya. You always in our memories The Rev "foREVer in Memories".
Pada tahun 2010 pun The Rev digantikan oleh mike Portnoy sampai akhirnya berhentilah kerja sama A7X dengan Mike. Dan tahun 2011 Avenged Sevenfold mendatang drummer baru mereka bernama Arin Illjay.
Anggota saat ini :
M.Shadows
Synyster gates
Johnny Christ
Arin Illejay
Zacky Vengeance
Mantan anggota :
Justin Sane - Bass
Dameon Ash - Bass
Matt Wendt - Bass
The Rev - Drum
Mike Portnoy - Drum
0 komentar:
Posting Komentar